Keluarganya yang selalu menganggap bodoh suatu saat pasti akan ia tunjukkan prestasinya selama tiga tahun belakangan ini. Biarlah ini menjadi kejutan tersendiri untuk mereka nantinya.
Sibuk menghitung uang tersebut sampai tak sadar jika hidungnya mengeluarkan cairan berwarna merah pekat. Ketika Nasya mulai merasakan hal itu, cepat-cepat ia mencari tisu.
Lagi-lagi mimisan. Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya hari ini? Kali yang ketiga ia mimisan disertai keringat dingin. Nasya berlari ke kamar mandi. Membasuh wajahnya berulang kali. Darah masih mengalir dari kedua lubang hidungnya.
Apa yang harus Nasya lakukan saat ini?
Tiba-tiba tulang bagian lututnya terasa nyeri, rasanya sakit bukan main. Nasya semakin tidak bisa mengimbangi dirinya untuk berdiri. Kepalanya yang mendadak pusing membuat pandangannya kabur. Tubuhnya ambruk di lantai yang cukup
basah ini. Nasya pingsan dan siapapun tak akan mengetahui hal ini.