Karena terlalu kesal dan muak akan perlakuan ayahnya, Lyn tak tahan dan mengungkapkan pemikirannya kepada Sya ketika kakak sulungnya itu bertanya kepadanya kenapa mereka tidak bisa bersenang-senang?
"Untuk apa kita bersenang-senang jika ada banyak stalker di sekeliling kita?" Lyn mengatakan dengan mata berapi-api dengan wajah sengit.
"Stalker?" Sya belum mengerti arah ucapan adiknya.
"Ya! Stalker suruhan ayah kita!" seru Lyn tanpa menutupi apa yang menjadi kegusarannya selama ini.
Sudah pasti Sya melongo kaget mendengarnya. Tidak menyangka adiknya akan berpikir demikian mengenai anak buah sang ayah. "Lyn …."
"Nggak usah mencoba bujuk aku, Kak! Kamu juga yang aku pikir cerdas dan hebat, ternyata sama tololnya dengan si Jun yang nggak berguna itu! Kalian dengan mudahnya dimanipulasi dan diperlakukan seperti tahanan!" Lyn semakin tidak terkendali saat ini.