"Aku … aku tentu saja tak mau ada salah satu dari anakku yang celaka! Aku makin tak rela kalau mereka celaka gara-gara lelaki macam kau! Pokoknya, aku ingin kau bersikap adil pada Lyn! Sayangi dia dan berlakulah layaknya suami ke istri padanya! Kalau kau bisa melakukan itu, maka … maka aku akan tutup mata dengan hubunganmu dengan Gia!" Bu Jena akhirnya hanya bisa mengucapkan itu sebagai upaya terakhirnya untuk Lyn.
Kalimat dari Bu Jena tadi sedikit banyak melegakan hati Ren. Ia menghirup banyak-banyak udara sejuk di sekitarnya karena Lang menyalakan pendingin ruangan di mobil.
"Baiklah. Aku bisa mengupayakan itu." Ren mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sikap santai. Jemarinya mengetuk-ketuk lututnya sendiri ketika dia berkata lagi, "Bu Jen, aku harap ini adalah sebuah kesepakatan yang baik antara kita."