"Va … dia harus dilaporkan ke polisi!" Hilang sudah citra mulia Ren di mata Bu Jena.
"Ma, jangan! Jangan, aku mohon …." Gia makin menangis. "Mama sama aja membunuh kak Lyn … dan juga aku …."
Bu Jena justru bingung mendengar ucapan Gia. Apa maksud bocah ini?
Setelah Gia menjelaskan, barulah Bu Jena paham. Ternyata Ren yang dia puja-puja begitu tinggi, bisa menjadi sosok monster. Beliau cukup syok mendengar ucapan putrinya.
Gia benar-benar kehabisan akal dan daya berkelit saat ini, tak bisa tidak, dia harus membongkar semuanya yang dia ketahui.
"Dan dua kakak-kakak ini … mereka yang bertugas menjaga aku. Mereka anak buah Ren." Mata Gia menatap Xena dan Artemis.
Segera, Bu Jena menjauhkan dirinya dari kedua pengawal wanita itu dengan wajah ngeri, seakan takut dicelakai. "Ahh, ya! Ini … si Mbak Nana!" Beliau baru tersadar bahwa yang memijat tangannya adalah orang yang selama ini Beliau kenal sebagai Mbak Nana.