"Hei."
Indro menunjukkan ekspresi sombong, dan kemudian mengeluarkan buku catatan merah dari sakunya dengan sangat bau, "Bos, lihatlah.
Persetan- mata Riski membelalak, Indro sudah cukup. Begitu cepat, kenapa tidak? Anda memberi tahu dia, dan mendapat sertifikat dari Yesi?
"Kapan kamu mendapatkannya?" Riski bertanya dengan malu
"Kemarin pagi ini, begitu Biro Urusan Sipil buka, aku ikut dengannya. Yesi menganggap Tesa sudah bebas hari ini, bagaimanapun juga, itu adalah kebahagiaan ganda, haha." Indro berkata dengan gembira.
Riski sangat ingin menghancurkan pria ini. Nima lebih cepat dari dirinya sendiri. Dia ingat dengan jelas bahwa dia dan istrinya memiliki dua pembicaraan tentang mendapatkan sertifikat. Pertama kali, Mira ingin mendapatkan sertifikat dari dirinya sendiri. Dia menyebutkan itu karena keberadaan Susan pada saat itu.