Sungguh- Riski tidak pernah diancam oleh wanita dengan cara ini. Saat depresi, apa yang bisa dia lakukan padanya? Bisakah kamu membunuhnya? Tentu tidak!
Istimewanya, di depan umum, yang dia katakan benar-benar ancaman. Pejabat Riski, adalah orang yang memiliki identitas, dan diancam seperti ini pasti tidak pantas dab bisa membuatnya tak berwajah, apalagi kecantikan ini tidak seperti palsu.
"Kurasa kita bisa bicara," kata Riski.
Yesi kemudian membuka pintu mobil dan duduk dengan wajah dingin.
Riski juga tidak ingin menimbulkan kritik di gerbang. Karena Yesi ingin berbicara, dia hanya berbicara, tetapi sangat ingin tahu. Dia bisa meninggalkan Jakarta. Tidak peduli apa yang dia lakukan di luar, dia tidak bisa mengendalikannya. Riski tidak tahu apa yang akan dia bicarakan dengan dirinya.
"Bisa katakan sekarang?," kata Riski dengan ringan sambil mengemudikan mobil.
"Belum !"
"Kamu masih ingin mengancamku?"