"Ajak istrimu atau kalian akan aku kurung di sini," tegas Alvaro mengancam Lexis.
"Baiklah, kenapa kalian tidak ada yang mengerti sih. Aku ini hanya belum siap bukan tidak mau, tapi kalian selalu memaksa." Lexis memasang wajah sedih, tapi bukannya iba semua malah menertawakannya.
Ibu Lexis langsung mendekati putranya, lalu merangkul tubuh putranya itu. Dengan penuh kebijaksanaan, beliau menasehati sang putra.
"Nak, kenapa harus malu. Kan kalian sekarang sudah suami istri, Jenny sudah menjadi hak dan juga tanggung jawabmu. Apapun yang terjadi padanya, susah menjadi kewajibanmu untuk menjaga dan melindunginya. Jadi semua orang akan maklum jika kalian tinggal di satu kamar, lagipula kalian hanya di kamar yang sama. Mau ngapain pun itu adalah hak kalian, tidak usah malu lagi. Sudah sana ajak istrimu," ucap ibu Lexis menasehati putranya.