Hari-hari berlalu, dengan kehebohan Zeline yang sudah akan melahirkan. Apalagi saat kelahiran sudah tinggal menghitung hari. Zeline sedikit gelisah seolah selalu merasa cemas, membuat Zeline selalu saja ingin marah. Alvaro sampai cemas, melihat keadaan sang istri. Sampai akhirnya, Alvaro meminta bibi Zeline untuk tinggal juga di rumah. Karena saat ini mereka sudah tinggal di rumah lama yang ada di kota, sampai menunggu hari kelahiran Zeline.
Akhirnya karena kedatangan sang bibi, Zeline sedikit lebih tenang. Bibinya selalu memberikan nasihat, agar keponakannya bisa menghadapi kelahiran dengan santai dan rileks.
"Kamu harus tenang Zel, biar nanti bisa menghadapi kelahiran dengan rileks. Berpikirlah positif, dan jangan mikir yang aneh-aneh. Kamu tau bayimu bisa merasakan apa yang kamu rasakan, kamu gak kasihan lihat bayimu disana cemas." Bibi Zeline menasihati, tatkala suatu hari Zeline menangis.