"Kamu nih, gak pernah denger kalau kakak ngomong. Kek gini sibuk mau nikah," ucap Rafael seraya menggelengkan kepalanya.
"Hehehehe, habisnya kan baru ketemu Lexis. Masa mau di suruh pulang aja, kasih waktu kek kak. Biar kita ngerasain bagaimana pacaran yang sesungguhnya, masa kakak gak peka banget perasaan adeknya. Boleh ya Kakakku yang ganteng," sahut Jenny membujuk sang kakak.
"Ya sudah, tapi lusa kamu langsung kakak anter pulang. Gak pake tawar menawar," tegas Rafael.
"Kalau aku yang anter gimana asisten Rafael, biar bisa kenalan sama orang tua kalian juga. Siapa tau dengan begitu bisa dekat gitu," timpal Lexis menawarkan diri.
"Tidak, nanti adikku kamu bawa kemana-mana." Rafael langsung menolak keinginan Lexis.
"Ya ampun, gitu banget pikirannya. Aku gak ada mikir begitu sama sekali, aku tuh sayangnya tulis. Masa mikir begituan," protes Lexis mendengar ucapan Rafael.