"Bu, bapak duluan ya ke ladang. Nanti kalau mau pada Ikut tinggal nyusul aja, bapak udah dapat telepon mereka udah di ladang. Gak enak kalau bapaknya datang lama, jangan lupa nanti kopinya ya Bu. Kalau gak ada itu kurang semangat yang kerja," ucap paman Zeline berpamitan.
"Iya, Pak. Oh ya di sana berapa orang yang kerja Pak?" tanya bibi Zeline.
"Ada lima Bu, enam sama Bapak. Ya sudah bapak pergi dulu," pamit paman Zeline.
"Tunggu Pak, biar Dante anter saja. Sekalian Dante bantuin," timpal Dante seraya menyeruput minumannya yang terakhir.
"Ya sudah ayo Nak!" ajak paman Zeline.
"Bu Dante pergi dulu ya, Kak Zel, kak Alvaro." Dante pamit sebelum menyusul sang ayah yang sudah berjalan lebih dulu setelah pamitan.
"Iya hati-hati, jangan ngebut." Sang ibu berpesan pada putranya.
"Mobilnya nanti siapa yang nyupirin Sayang?" tanya Zeline.
"Sementara Date dulu, nanti kalau sudah lancar kita cari supir. Atau nanti paman belajar nyetir," sahut Alvaro.