Rafael tidak menjawab hanya mengendikkan bahunya, melihat itu Alvaro langsung berdiri untuk mengejar Zeline juga. Dia tidak tau apa yang salah, tidak biasanya Zeline sesensitif ini. Apa karena sedang tidak sehat pikir Alvaro, setibanya di kamar Zeline terlihat Lexis sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Zeline.
"Zel, buka dong. Aku minta maaf, aku gak jadi makan nih. Kalau kamu gak keluar aku gak akan makan," ucap Lexis berusaha membujuk sahabatnya itu.
Tidak ada jawaban, Lexis terus berusaha agar sahabatnya itu mau membuka pintu. Tapi sepertinya Zeline benar-benar sedang marah dia tidak menggubris ucapan Lexis sama sekali. Alvaro pun mendekat dan bertanya pada Lexis.
"Tidak di buka juga? Apa dia sedang datang bulan? Kenapa jadi sensitif begitu?" tanya Alvaro.
"Anda lihat kan, saya masih di sini Tuan. Artinya dia belum buka, mana saya tau apa dia datang bulan. Masa saya tanya itu ke dia," sahut Lexis sinis karena kesal pada Alvaro.