Zeline langsung bergegas turun, Alvaro melihat Zeline yang turun sampai ke tangga. Seperti seorang pencuri Zeline mengendap-ngendap, dia tidak ingin ada yang memergokinya turun dari lantai di mana kamar Alvaro berada. Namun sialnya, ternyata Lexis sedang berjalan ke arah ruang makan dan melewati ruang tengah dimana tangga berada.
"Zeline! Ngapain kamu di sana?!" tanya Lexis dengan suara keras.
Zeline langsung berlari dan menutup mulut Lexis, matanya berkeliling melihat sekitar dia tidak mau ada yang lain yang melihat. Lexis langsung melepaskan tangan Zeline yang menutup mulutnya dengan wajah kesal.
"Jangan keras-keras," ucap Zeline.
"Gak usah pake tutup mulut juga kali," sungut Lexis.
"Habisnya kamu berisik banget, gak bisa ngomong pelan aja. Seneng banget teriak-teriak," omel Zeline.