Sky sudah kembali. Dia menolak diantarkan Jane. Jadi hanya menggunakan taksi saja.
Sementara Jane memilih di apartemen saja. Tidak kembali ke rumah.
"Apa benar mereka adik-kakak?" tanya Jane yang sulit untuk percaya.
Jane memilih menghabiskan waktu untuk merenung. Dia merasa untuk tidak siap jika sampai itu terjadi. Yang jelas, dia merasa tidak ingin untuk memiliki adik yang juga suka dengan suaminya sendiri.
"Akan gawat rasanya," ujar Jane.
Jane mengontrol emosinya. Dia tentu tidak akan percaya dengan apa yang terjadi tadi.
"Tidak. Anggap saja apa yang dilakukan Sky dan Erlangga adalah kesalahan," ujar Jane lagi.
Jane memilih ke kamarnya. Dia hanya membawa ponsel dan tidak dengan tas. Karena dia pikir akan sebentar saja. Tapi ternyata dirinya tidak sanggup untuk menyetir ke kantor lagi.
Sampai akhirnya Nakula yang menyusul ke apartemen.
"Sayang!"
Dia berteriak untuk segera melihat Jane.
"Kau kenapa, sakit?" tanya Nakula yang langsung menuju ke ranjang.