Jane tampaknya harus lebih banyak bersabar. Di luar sana, dia memang sering mendapati perempuan kantoran yang memakai pakain minimalis seperti yang ada di hadapannya. Tapi tingkah laku yang menunjukkan godaan, juga dia menghafalnya.
"Kau yang bernama Anjani?" tanya Jane yang menjawab ucapan perempuan tadi.
"Benar Bu."
Anjani mengarahkan wajah dari Nakula ke Jane. Wajahnya langsung masam. Seperti tidak terima untuk Jane yang bicara padanya.
"Nah duduk dulu. Saya akan bertanya kepadamu."
Anjani duduk di depan Nakula. Bukan justru berada tepat di depan Jane. Dia seperti sengaja melakukan itu.
"Yang bicara denganmu, padahal saya."
Jane sengaja mengarahkan tatapan kesal ke Anjani. Perempuan itu seperti tidak tahu malu.
"Maaf Bu."
Hanya kalimat pendek yang keluar dari bibir Anjani. Dia seperti malas untuk meladeni Jane.