Dua jam Nakula terjebak di jalanan pulang. Dia merasa lelah juga jika terus menerus seperti ini. Tapi tidak bisa berbuat banyak, jika tidak ada solusi pasti.
"Sayang, aku lelah sekali menyetir dua jam. Tolong berikan service terbaikmu!"
Nakula langsung menghambur memeluk Jane yang duduk di sofa ruang tengah. Seperti biasa, gadis itu memang menunggu Nakula kembali.
"Service apa yang kau maksud?" tanya Jane sinis.
"Service apa, em ... mungkin bisa dengan ciuman."
Nakula berkata jahil. Tapi ditanggapi Jane dengan serius. Terbukti dengan Jane yang menciumi tubuh Nakula.
"Parfum yang kau gunakan lain. Pakaianmu juga beda. Lalu, ada bau parfum perempuan di sini. Kau bertemu siapa tadi?"
Jane langsung mengintrogasi Nakula. Pemilik tubuh yang sedang memeluknya itu hanya bisa menunjukkan giginya yang rapi. Seperti terlihat ketahuan jika ada yang disembunyikan.
"Tuh kan, kau bertemu perempuan sampai berpelukan. Benar kan?" selidik Jane.