Sampai di rumah, Maya menyambut Andri dengan senyum. Meski terkenal galak di luar, Maya tetap menyambut Andri dengan hangat.
"Kau lama sekali," ucap Maya.
"Maaf. Tapi aku membawa makanan untuk kita santap malam. Panggil Zachary. Kita akan makan enak."
Maya memicingkan mata melihat nama brand di kotak makan tersebut. Dia merasa, jika Andri belum mendapatkan gaji untuk bulan ini.
"Kau memiliki simpanan uang?" tanya Maya yang mengeluarkan jurus curiganya.
"Tidak. Ini dari Jane. Sengaja aku minta untuk kalian juga."
Andri tidak bisa berkata bohong pada istrinya. Dia terus terang agar semuanya tidak menjadi pertengkaran.
"Kau tunggu apa lagi? Cepat panggil Zachary."
Maya yang masih bengong, justru mendekat ke arah meja. Dia memeriksa kotak, dan menyusun dua kotak untuk dia bawa.
"Lebih baik anak itu makan di dalam kamar saja. Biar aku antarkan."
Maya berjalan ke lantai dua, tempat di mana Zachary tidur. Tidak lupa sebelum ini, dia sudah ambil minum untuk anaknya juga.