"Jane tunggu!"
Sebelum benar-benar mengejar Jane, kerah belakang Julio dicengkeram erat Anta. Asisten Nakula yang bisa mengerti perasaan bosnya itu, mencoba mengalihkan Julio agar tidak menggangu.
"Temani aku minum di bar," ucap Anta yang mana tidak ingin dibantah.
"Tidak mau. Aku ingin menemani Jane. Kami sudah sepakat jalan bersama."
Julio tentu saja membantah. Siapa juga yang ingin jalan berduaan dengan laki-laki di malam hari. Lebih enak mengejar Jane. Ada keindahan yang bisa dinikmati.
Anta yang sejak awal sudah komitmen untuk membantu Nakula, menyeret paksa Julio. Tidak membiarkan pemuda itu lari begitu saja dari cengkeramannya.
"Sudah ikut saja. Kau hanya mengganggu mereka."
Akhirnya Julio hanya bisa pasrah. Dia menurut untuk dibawa ke bar yang ada di dalam hotel.
"Kau mau pesan apa. Biar nanti aku yang bayar," ucap Anta bersikap seperti bos.
Julio masih saja cemberut. Tapi dia juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencicipi minuman di bar ini.