Chereads / Menjinakkan Suamiku Yang Nakal / Chapter 15 - Jangan ikut campur urusanku, Bella!

Chapter 15 - Jangan ikut campur urusanku, Bella!

Pagi itu masih sangat gelap, Stella bangun dari tempat tidurnya dan memakai pakaiannya lagi. Semalam dia dan lelaki itu melakukan hubungan yang sebenarnya tidak mau Stella lakukan sama sekali, tapi entah kenapa dalam diri wanita itu sedikit menginginkan Xavier secara utuh.

Dia berjalan ke arah kamar mandi dan mencuci mukanya dengan perlahan, matanya menatap wajah di depan cermin. Sedikit menghela nafas dia memukul kepalanya sendiri. "Bodoh! Kenapa kau membiarkan lelaki itu mengambil tubuhmu? Kenapa? Kau berkata membencinya kan? Tapi kenapa? Hanya sentuhan kecil saja kau langsung jatuh hati? Sialan!" Stella tak bisa melakukan apapun, dia keluar dari sana dan memakai pakaiannya lagi.

Melihat Xavier yang masih lelap tertidur, membuat Stella tidak berani mengatakan apapun. Dia pergi keluar kamar, ini adalah Villa yang cukup bagus, pemandangannya juga begitu indah.

Beberapa pengawal berjaga di setiap sudut ruangan, beberapa memperhatikan gerak-gerik Stella. Tapi wanita itu hanya menatap datar, dia memilih masuk ke dapur dan mengambil air dingin. Meminumnya dengan cepat, rasa kesal membuatnya sangat haus.

Matanya menatap langit-langit dapur, lalu dia kembali mengacak rambut dengan kesal.

"Kau sedang kecewa sepertinya." Suara Bella membuat Stella menengok ke belakang, wanita itu memakai pakaian tidur berwarna biru muda dan rambutnya tergerai indah.

"Ya, aku sedikit kecewa. Lagipula kenapa kau ada disini juga? Ahhh.. aku tahu, kau anjing peliharaan Xavier, itu kenapa kau disini kan." Stella berkata jujur, dia duduk di bangku yang menghadap ke arah taman. Dinding dapur itu terbuat dari kaca, dari sini bisa melihat pegunungan dan juga matahari yang perlahan-lahan terbit.

Bella mengambil makanan, dia lapar di pagi buta saat ini.

Bella tak merasa tersinggung dengan ucapan Stella, karena wajar saja jika wanita itu marah dan kesal, pengkhianatan membuat seseorang lupa diri.

"Kenapa? Bukankah kau tidur dengan Xavier malam ini? Apakah dia tidak hebat di atas ranjang? Wajahmu tampak Frustasi, padahal aku dapat mendengar suara teriakan kalian berdua. Kau menikmatinya, dia menjinakkan dirimu. Tapi sekarang kau bersikap seolah-olah muak dengannya" Bella bertanya karena penasaran.

"Sangat hebat, aku suka gaya bercinta yang diberikan oleh Xavier. Tapi aku kecewa karena terlalu mudah memberikannya tubuhku, tubuh yang harusnya aku berikan pada lelaki yang kucintai. Lalu dia? Dia hanya memanfaatkan aku, aku selalu jatuh ke dalam lubang yang sama untuk berulang kali." Stella minum lagi air dingin di gelas yang masih tergenggam.

"Aku rasa itu bukan hal yang harus membuatmu kecewa, setidaknya kau harus sadar diri bahwa wanita sepertimu bisa tidur dengan lelaki sehebat Xavier, dia memberikan hartamu kembali, dia memberikan semua hal yang tadinya menjadi milikmu. Dia sangat hebat kan? Dia bukan benalu yang selama ini kau pikirkan." Kata Bella lagi.

"Uang memang segalanya, tapi sejujurnya aku tak peduli sehebat apa Xavier. Dia memang memberikan segalanya padaku, tapi dia tidak bisa memanipulasi diriku lagi. Aku tidak akan termakan bujuk rayu dirimu atau Xavier." Stella menahan amarah, di balik kata-katanya itu dia berusaha menahan semua kekesalan hati.

"Kau bisa saja membunuhnya saat kalian bercinta, terkadang lelaki akan kehilangan akal sehat saat klimaks kan? Kenapa kau tak membunuhnya?" Pertanyaan dari Bella jadi membuat Stella meradang.

Benar juga, kenapa Stella tak membunuh lelaki itu saja?

"Aku tidak suka pertumpahan darah, aku tidak suka seseorang membunuh orang lain hanya untuk keserakahan Kenapa kau mau aku melakukan itu?" Stella bertanya karena dia merasa tak punya jawaban pasti.

Kenapa?

Ya.. kenapa?

"Kau harus melakukan itu." Kata Bella dengan nada santai.

"Aku tak mau melakukan itu, aku tak mau membunuhnya untuk saat ini saja." Ujar Stella.

"Kau mulai percaya padanya? Kau mulai percaya pada Xavier kan?" Bella berucap seperti itu sambil tertawa.

"Aku tidak percaya lelaki, aku tidak percaya siapapun sekarang, kau yang paling tahu bahwa aku tidak percaya cinta dan sejenisnya. Keberadaan Xavier saat ini tidak lebih hanya untuk membawa keuntungan bagiku saja. Bukankah keberadaan Xavier karena dia menginginkan sesuatu dariku? Dia bukan lelaki yang akan menginginkan aku tanpa maksud tertentu, dia membuat perjanjian denganku. Perjanjian yang cukup menguntungkan, untukku? Mungkin." Stella menjawab dengan nada tak yakin.

"Tapi dia sangat menjagamu sebagai wanita, mungkin dia bisa menjadi pengganti atau obat untuk sakit hatimu." Mendengar ucapan Bella, tentu saja Stella kembali tertawa sinis.

"Untuk apa hal seperti itu? Kau tahu, bahwa selama hidupku aku tidak pernah merasa dicintai dengan benar. Aku pernah berharap pada seorang lelaki, tapi lelaki itu mengkhianati cintaku! Dia meninggalkan aku begitu saja tanpa kata-kata. Aku kesal, aku sedih dan aku bersumpah bahwa lelaki tidak pernah punya cinta yang tulus!"

"Kau bodoh, jika kau berkata seperti itu. Lelaki bisa mencintai kita!" Kata Bella dengan nada cukup kencang.

"Cinta? Apakah kau berpikir kekasihmu yang sekarang mencintaimu, Bella? Cinta seperti apa yang kau dapatkan dari lelaki seperti dia? Katakan! Kau seperti ini karena dia bertindak sesuka hatinya, lelaki itu makhluk yang menyebalkan! Mereka bisa memilih wanita manapun yang diinginkan! Kita hanya wanita yang menjadi salah satunya, bukan satu-satunya! Kau harus paham hal seperti itu Bella, kau sudah paham bahwa lelaki yang kau inginkan juga diam-diam mencampakkan dirimu, tapi kau masih mau memaafkan dia. Bodoh!" Stella tanpa sengaja mengungkit masalah pribadi Bella, mengungkit kekasih Bella yang selama ini memang bersikap buruk pada Bella.

Bukan apa-apa, hanya saja dia merasa Bella sudah melewati batasan. Untuk pertama kali wanita itu mencoba ikut campur urusan Stella.

"Kau tidak bisa jawab apapun bukan? Itu karena hatimu menyetujui apa yang aku lakukan, pergilah dari lelaki itu Bella, sebelum kau sakit hati semakin dalam. Dia lelaki yang tidak akan jadi milikmu satu-satunya. Aku yang lebih tahu bahwa lelaki manapun sangat jahat, terutama bangsa Werewolf." Stella berucap lagi dengan kesal, dia tak percaya lelaki! Dia tak percaya lelaki seperti Xavier atau kekasih Bella sekalipun.

"Kau mencoba menjauhkan aku dari kekasihku bukan? Kau juga mau aku menderita seperti dirimu kan, Stella? Aku tidak akan tertipu! Jangan ajak aku untuk mendapatkan penderitaan seperti dirimu!" Kata Bella, dia berbalik badan alu menatap ke arah lautan yang sudah lebih terlihat jelas.

"Aku berkata padamu seperti ini, agar kau sadar! Apa yang kau lakukan padaku, akan berbalik kepadamu juga! Kau mengkhianati kepercayaanku, Bella! Pada akhirnya aku berharap kau juga dikecewakan. Terutama oleh kekasihmu!" Stella berkata sangat kasar, setelahnya dia pergi meninggalkan Bella sendirian.

Mereka berdua, yang tadinya saling menguatkan, yang tadinya saling bersama seperti sahabat sejati. Sekarang ikatan itu benar-benar putus. Mereka memilih keegoisan masing-masing.