Chereads / Menjinakkan Suamiku Yang Nakal / Chapter 9 - Berapa banyak istrinya?

Chapter 9 - Berapa banyak istrinya?

Aku melangkahkan kaki ke dalam kamar, lalu menutup dan menguncinya. Untuk saat ini aku tak akan bertindak gegabah, sepertinya aku harus berhati-hati menghadapi Xavier. Aku tak siapa dia dan bagaimana asal-usulnya, sikapnya sejauh ini masih baik padaku. Baik dalam artian dia tak berniat membunuhku cepat-cepat.

Aku menyentuh kaca meja rias, lalu merapalkan beberapa mantra kuno. Kaca tersebut langsung memperlihatkan diriku dalam bentuk lain, Serigala putih yang selama ini aku kurung di dalam kaca tersebut.

"Halo Nona Stella, apa yang membuatmu memanggil diriku yang sedang tertidur?" Sebuah pertanyaan yang cukup pelan, dalam dan tak berujung.

"Queen, aku memanggilmu untuk kembali dalam tubuhku. Aku membutuhkan dirimu." Ucapku tanpa basa-basi, serigala putih itu langsung menatap mataku dengan lekat. Ekspresi wajahnya seperti mencemooh aku secara terang-terangan.

"Apakah lelaki sialan itu telah kembali lagi di kehidupan ini? Hingga kau membutuhkan kekuatanku kembali?"

"Ada seseorang yang mengusikku, dia suamiku."

"Wah.. wah..wah.. sejak kapan kau menikah? Apakah aku sudah tertidur ratusan tahun? Hingga aku tak tahu apapun tentang dirimu."

"Hanya 30 tahun, tak selama itu kau kubuat tertidur."

"Kau datang hanya untuk kekuatan, tapi kau memperlakukan aku layaknya sampah. Aku tak akan membantu apapun lagi, aku sudah muak dengan sikapmu itu."

"Aku membutuhkan dirimu, Queen! Kau bagian dari diriku. Jika kau tak mau membantuku, aku meminta bantuan pada siapa lagi?!"

"Aku berjanji untuk membunuh lelaki yang menghancurkan keluarga kita, aku tak pernah berjanji untuk membantu mengurus suami yang entah siapa dia, aku tak mau ikut campur urusan percintaan!"

"Kata siapa ini urusan percintaan?"

"Kau menikah, punya suami. Kau sudah mencintainya, bukan begitu?"

"Bodoh! Queen, apakah kau merasakan bahwa aku jatuh cinta? Kau yang lebih tahu perasaanku saat ini. Ayo kembali ke dalam tubuhku,"

"Tidak akan! Aku tak mau menghabiskan kekuatan hanya untuk kepentingan pribadimu."

"Queen, aku mohon! Hanya kau yang bisa membantuku!"

"Minta bantuan saja pada keluargamu! Mereka yang jahat saja tak pernah kau kurung, aku yang bagian dari dirimu, dikurung berpuluh-puluh tahun."

"Kau tak bisa mengendalikan emosimu, jika kau terus berada dalam tubuhku, kau akan membunuh banyak orang tak bersalah! Aku hanya tak mau orang-orang tak bersalah mati di tangan kita. Kau harusnya tahu, dendam dan kebencian dalam hati kita akan membawa malapetaka jika dicampur menjadi satu. Itu kenapa aku memilih mengurung dirimu. Sekarang aku membutuhkan dirimu, tanpamu aku lemah dan tak bisa berpikir dengan baik. Situasi saat ini kacau, Bella mengkhianati kita, Pack Cavendish juga mengkhianati kita.

Aku kembali seperti Stella yang bodoh lagi, mereka semua tidak membunuh aku secara langsung, tapi perlahan-lahan. Aku tak tahu sampai kapan rencana bodoh mereka akan berjalan. Tapi aku yakin, cepat atau lambat. Kau pasti bisa merasakan ketidakberdayaannya dari posisiku. Queen, ayo kembali. Kita akan menghancurkan orang-orang yang berusaha menghancurkan kita."

Aku berkata dengan sangat lembut, Queen memang keras kepala seperti diriku. Selama ini, tak ada yang tahu bahwa Queen aku kurung. Semua orang, termasuk Bella. Semuanya hanya tahu bahwa aku menahan kekuatan Queen dengan ramuan khusus. Bagian diriku, yang merupakan Serigala putih itu sudah sejak lama tak ada di dalam diriku.

Orang-orang selama ini hanya melihat bayangan Queen saja dalam diriku, tapi mereka tak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi. Queen punya kekuatan yang sangat hebat, dia menelan seribu rembulan malam selama hidupnya. Bahkan bulan merah terang yang datang ratusan tahun sekali, pernah dia makan. Itu kenapa, selama ini tak ada orang yang benar-benar berani melawan diriku. Termasuk Keluarga Cavendish. Tapi kenapa Xavier berani? Kenapa keluarga Cavendish, bahkan Bella saja bertekuk lutut di bawah Xavier?

Aku merasa, Xavier punya sesuatu yang hebat. Aroma werewolf dalam darahnya saja tak bisa aku ketahui, sampai Xavier sendiri yang memperlihatkan aroma nya. Bagaimana bisa dia menyembunyikan hal seperti itu? Selama hidupku, werewolf yang bisa menyembunyikan aroma tubuhnya, hanya Werewolf perak yang merupakan leluhur dari bangsa werewolf.

Tapi werewolf perak sudah lama tak pernah terlihat, bahkan menurut cerita keturunan terakhir saja sudah mati. Apakah mungkin Xavier keturunan terakhir dari Werewolf perak? Tapi? Itu tak masuk akal, tak ada tanda-tanda kekuatan hebat di dalam darahnya, bahkan aku tak melihat tato bulan sabit, tato yang seharusnya ada di kening seorang werewolf perak.

Werewolf perak memakan ketakutan-ketakutan manusia, dia bahkan suka sekali memakan daging seorang Alpha. Wujud dari Werewolf perak memiliki ekor tiga, wujudnya sangat besar dengan mata biru terang. Aku tak pernah melihat wujud asli dari Werewolf perak, hanya pernah melihat dari gambar.

Apapun itu, intinya saat ini aku harus memiliki kekuatan Queen lebih dulu.

"Queen, ayo kembali. Jika kau kembali, kau bisa tahu siapa suamiku dan siapa sebenarnya dia." Kataku sekali lagi.

"Apa keuntungan yang akan aku dapatkan? Jika aku membantu dirimu?" Ujarnya dengan nada angkuh.

"Kau tak akan pernah aku kurung lagi, bahkan kau bisa berubah wujud setiap malam. Aku akan membebaskan dirimu, selama kau tak makan manusia sembarangan." Ucapku sambil tersenyum, yang di akhir kalimat aku harus tetap memperingatkan dirinya agar dia tak gegabah jika kau makan manusia.

"Baiklah, kau harus memegang janjimu." Kata Queen.

"Ya." Aku langsung menggigit pergelangan tanganku. Membiarkan darah mengalir dari sana, lalu merapalkan mantra kuno lagi. Aku memejamkan mata, mencoba untuk fokus dan membiarkan Queen mengambil alih tubuhku. Angin berhembus kencang, tubuhku bergetar hebat dan dalam beberapa detik kemudian jantungku terasa berhenti. Mataku terbuka lebar karena terkejut, setelahnya aku terjatuh tak sadarkan diri.

Beberapa saat setelahnya, aku kembali membuka mata. Merasakan kekuatan Queen yang sudah merasuk ke setiap aliran darahku. Aku tersenyum dan langsung bangun.

[Terimakasih Queen] ucapku melalui pikiran.

[Kau sudah benar-benar menjadi manusia ya? Kenapa berkata terima kasih, menjijikkan sekali! Aku akan bersemedi terlebih dahulu untuk menetralkan kekuatan kita, agar tidak terlalu mencolok. Nanti malam, aku harus melihat sendiri siapa suamimu itu dan kenapa kau tampak sangat takut padanya]

[Aku tidak takut, hanya berjaga-jaga saja]

[Itu sama saja, Takut!]

Aku yang mendengar kata-kata angkuhnya hanya bisa menghela nafas panjang.

[Baiklah, Queen. Terserah kau saja]

Selama Queen menetralkan kekuatannya, lebih baik aku mencari tahu tentang Xavier dari internet. Zaman sudah sangat canggih sekarang, siapa tahu saja aku menemukan kehidupan lelaki itu dari media sosial. Dia tampak sangat tampan dan sepertinya disukai oleh banyak wanita. Aku jadi bertanya-tanya, apakah sebelum menjadi suamiku, dia pernah punya istri lain?

Astaga! Jangan sampai aku ini sebagai istri ke 100? 200? Paling parah 1000. Lelaki sepertinya pasti punya banyak istri sebelumnya, aku bahkan tak tahu dia sudah hidup berapa ribu tahun lamanya.