"Kita akan berhasil, orang zaman dulu juga melahirkan bisa sendiri. Kita pasti bisa kan? Apalagi anak-anak kita hebat!" Aku berkata dengan sangat percaya diri pada Xavier.
Sebelum kami melakukan proses yang tidak tahu bagaimana, aku dan Xavier mulai berdoa. Aku mengelus pelan perutku dan berkata dalam hati pada anak-anak di dalam sana.
Nak…
Jika kalian mau membantu ayah dan ibu, maka lahirlah dengan selamat.
Setelahnya aku kembali menekuk kedua kakiku dan membuka lebar-lebar. Xavier kembali menyentuh dinding vaginaku, dia mengelus sebentar agar aku merasa lebih rileks. Aku mencoba mengontrol pikiran, menarik nafas dan menghembuskan secara perlahan.
Aku fokus mengejan perlahan di titik lubang untuk melahirkan. Aku sudah membaca banyak buku untuk proses persalinan, untung saja aku ingat apa yang harus dilakukan. Mataku terpejam secara perlahan, semuanya berputar seperti kaset kusut.