Beberapa jam setelahnya Steven benar-benar kembali membawa Alceena, mereka berdua seperti anak ayam yang siap dimakan oleh apapun. Aku melihat ke arah Alceena, lalu ke arah Steven yang sama-sama diam tanpa mengatakan apapun.
"Alceena, Ayo ikut aku berjalan-jalan di taman. Ada banyak tempat yang bagus disini, aku juga punya pohon apel yang buahnya sangat manis." Kataku yang langsung memegang tangannya dan membawanya berjalan-jalan ke tempat yang aku sebutkan tadi. Steven mengikuti dari belakang, tak ada yang bersuara sama sekali.
Kami berjalan perlahan hingga sampai di depan pohon apel yang aku sebutkan tadi, Alceena tampak gugup, tangannya begitu dingin dan aku tahu bahwa dia seperti tak memiliki niat apapun.
"Duduklah, kita akan berbicara banyak hal. Ini Apel yang manis dan ini akan memberikan kamu kepuasan." Kataku padanya, aku memberikan satu apel yang sudah sangat manis dan matang sempurna.