Panggilan berulang kali dari nomor Xavier membuatku membanting ponsel begitu saja, aku sedang dalam mood yang buruk. Tidak mau menerima panggilan dari siapapun dan tidak mau bertemu siapapun, rasa-rasanya aku ingin merobek wajah Xavier atau mencabik-cabik wajahnya yang tampan itu.
Dia mudah sekali mempermainkan aku seolah-olah aku ini bodoh, dia bisa saja mengambil seluruh harta dan kekuasaan yang aku miliki, tapi dia tak bisa mengambil harga diriku! Apapun yang dia lakukan saat ini akan aku balas suatu hari nanti, anak di dalam kandunganku ini akan membawaku untuk membalaskan dendam padanya.
Aku ingin menyakiti dirinya, aku ingin membuatnya menyesal karena berani bermain-main denganku. Walaupun saat ini aku terlihat bodoh dan sangat lemah, tapi aku akan berpikir untuk keluar dari masalah sialan saat ini.