Xavier POV
Aku menyesap minuman hangat yang dibuat oleh Steven, dia duduk dengan tenang tanpa mengatakan apapun, dari cara pandangnya aku tahu bahwa dia sedang berpikir banyak hal. Sebenarnya aku tidak terlalu suka ikut campur urusan adik laki-lakiku. Aku selalu melihat saja apa yang mereka lakukan dan diam-diam membantu tanpa diketahui.
Dia menyentuh ujung jarinya sendiri sambil memperhatikan langit malam yang terang sekali hari ini. Udara malam memang nyaman untuk dinikmati sambil melamun, ada saat dimana kita tak bisa melakukan apapun dan seringkali hanya mau diam tanpa berkata sepatah katapun.
Apa yang kita jalani, apa yang kita lakukan, semuanya berputar pada porosnya, tidak bisa menolak dan tetap harus menerima apapun sesuai keadaan saja.
"Kak, apakah kamu pernah merasakan ada di situasi tak menyenangkan? Maksudku, saat harus memilih antara kedua hal yang tak bisa kita kendalikan dengan mudah." Ujarnya tiba-tiba, aku yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas panjang.