Kami berdua datang ke sebuah tempat yang indah, di bawah langit malam dan di tengah-tengah Padang bunga. Xavier menyiapkan tempat tidur yang tak kalah indahnya.
Dia menatap mataku, kami berdua saling tersenyum. Dia memulai untuk mencium bibirku, mencium dengan sangat lembut dan sangat hati-hati. Rasa bibirnya yang masih saja sangat manis, membuatku mulai terlena. Hangat dan basah, bibir itu tercipta seperti hanya untukku.
Ciuman cinta, mengalirkan banyak perasaan dan menciptakan sensasi luar biasa. Hormon kebahagiaan sepertinya sedang meledak-ledak, saat aku dan Xavier saling berciuman.
Lidahnya bermain dengan begitu lihai, menelusuri setiap jengkal dalam mulutku. Matanya menatap mataku, berkata bahwa cinta yang lembut seperti ini.
Ya, seperti ini. Bibirku sudah menyesap bibirnya, meminta hal lebih dari sekedar ciuman. Aku menyentuh lehernya, mengelus dengan lembut.