Baru tengah malam Bara menunjukkan tanda kehadirannya. Bibi Maria yang kebetulan belum meraih tidur dan berpapasan dengan Bara pun memberi pesan pada pria itu jika sejak tadi Liana menunggu kepulangan nya untuk membicarakan sesuatu. Bara yang mendengar itu pun seketika mengerutkan keningnya sejenak.
"Mau bicara apa memangnya?" tanya Bara dengan netra yang masih mengarah tajam pada Liana yang sudah begitu larut ke alam mimpi. Sementara Bibi Maria sendiri yang memang tak tahu seketika menggelengkan kepala pelan.
Bara melangkahkan kakinya mendekati Liana yang masih terlihat begitu pulas. Tanpa diduga tiba-tiba pria itu menendang kursi yang diduduki Liana begitu saja hingga membuat gadis itu sendiri seketika terbangun dan berjingkat kaget.