Liana melangkahkan kakinya menuju ke kamar dengan begitu senang. Pasalnya setelah apa yang dia lakukan tadi, Bara memang sempat marah, atau lebih tepatnya merasa begitu bingung. Namun pria itu sama sekali terlihat tak ingin mempermasalahkan semuanya begitu saja terlebih saat dirinya mengatakan jika hal itu mereka lakukan untuk menuruti keinginan ngidamnya.
Bara memang sempat memasang wajah jijik. Namun nyatanya pria itu langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun lagi.
Tibanya di kamar, Liana menjatuhkan tubuhnya begitu saja di atas ranjang seraya terus menampakkan senyumannya. Apakah terdiamnya Bara tadi karena pria itu mendukung keinginannya untuk melaksanakan ngidam yang dia alami? Hati Liana terasa begitu senang. Dia tidak menyangka jika Bara ternyata masih memiliki sisi baik yang tersimpan di balik wajah pria itu yang selalu terlihat datar.