Liana menatap ke arah Bara sekilas. Dia memang belum terlalu terbiasa dengan ucapan menohok yang sering keluar dari bibir pria itu, tetapi dari semuanya Liana benar-benar tidak menyangka jika barat juga akan tega menyuruh dirinya hingga mengakhiri diri sendiri.
"Apakah dia benar-benar tidak mempunyai hati? Dan parahnya, aku mencintainya?" Ingin sekali Liana menambah dirinya sendiri agar segera tersadar.
"Kenapa? Kenapa kamu menatapku seperti itu? Ingin menangis lagi?" Bara kembali mencibir. Sementara Liana hanya bisa kian mengetatkan giginya agar tidak kehilangan kontrol diri dan berakhir melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Bara.