Usai bercengkrama hingga hari kian larut malam. Akhirnya kedua gadis itu pun memutuskan untuk menyudahi obrolan mereka dan pergi menjemput mimpi. Namun tentu itu hanyalah alasan belaka bagi Liana yang masih tak lupa dengan tujuan awalnya. Membuat beberapa jejak jika saja dirinya berakhir menghilang tiba-tiba setelah memberanikan diri untuk datang berkunjung ke rumah Bara hari esok.
Tak banyak yang Liana persiapkan. Hanya beberapa catatan tentang perjalanannya belakangan ini dengan berkali-kali menuliskan nama Bara di sana. Setelahnya gadis itu menaruh semua catatan tersebut ke dalam laci lalu mulai beranjak dan naik ke atas ranjang hangatnya.
Liana harus menjaga bukti itu agar tetap aman, setidaknya agar tak ditemukan dahulu oleh Delia terlebih di saat ternyata dirinya masih hidup. Bisa-bisa mamanya itu akan tercengang dan berakhir jantungan. Liana jelas tak ingin semua itu terjadi makanya gadis itu memilih untuk menyimpan semua bukti di dalam laci meja belajarnya.
