"Ah, kamu ini. Bisa-bisanya begitu saja tergoda." Liana memberikan emoji mengejek di sana. Meskipun jujur saja tiap membaca pesan dari Ivone membuat otaknya turut travelling. Dia jelas sama sekali tak ingin menyalahkan temannya itu. Karena bagaimana pun segala apa yang dulu teman-temannya katakan adalah benar adanya.
Kini Liana sudah mencoba apa yang dulu selalu mereka tawarkan. Dan rasanya dia benar-benar ketagihan! Setiap sentuhan dan apa pun yang dia dapatkan dari Bara benar-benar berhasil menghantui akalnya. Lengkuhannya, desah pria itu, juga keringat mereka yang saling berpeluh bahkan beradu satu. Gerak Bara yang terus berusaha naik dan turun untuk memasuki dirinya juga tak luput dalam ingatan Liana. Setiap apa yang pria itu lakukan benar-benar mampu membuatnya gila. Bara selalu terlihat tampan dari segi mana pun dan dalam keadaan bagaimana pun.