Di meja bar yang dia kunjungi, Bara terus menenggak minumannya. Margarita, salah satu minuman berkadar alkohol rendah sengaja dia pilih untuk menemaninya sore ini.
"Kamu bilang punya janji temu dengan seseorang? Ini sudah hampir jam 7." Salah seorang teman Bara mengingatkan ketika teringat dengan ucapan pria itu beberapa waktu lalu.
"Biar saja. Sudah aku bilang, aku sebenarnya muak dengan gadis itu. Tapi dia terus saja menggangguku." Bara mendesah pelan. Lalu kembali meneguk minumannya.
"Jadi kamu tidak akan menemuinya?" tanya teman Bara yang lain, membuat Bara kembali menghela napas panjang setelah meneguk cairan di dalam gelasnya hingga tandas.
"Tentu saja akan aku temui. Aku malas jika harus melihatnya datang ke rumah dan membuat gaduh di sana. Entah apa yang dia inginkan. Pasti tidak jauh-jauh dari uang." Bara semakin merasa jijik saat harus membahas tentang Liana.