Chereads / Intense Love ( Cinta Yang Intens) / Chapter 5 - Ternodanya sebuah ikatan.

Chapter 5 - Ternodanya sebuah ikatan.

Selama sepekan ini Ethereal nampak sibuk menyelesaikan konser mereka di Las Vegas. Sejak para member mengetahui hubungan Sean dan Shina, keduanya nampak lebih berani menunjukan kemesraan mereka dihadapan para member. Setelah menyelesaikan konser mereka di las vegas, Ethereal langsung terbang ke korea untuk menyelesaikan jadwal mereka selanjutnya. Semenjak member mengetahui hubungan mereka, mereka berdua memutuskan untuk tinggal terpisah dari member. Yohan dan yang lain sama sekali tidak keberatan dengan keputusn mereka berdua yang ingin tinggal bersama.

Tiga bulan sudah berlalu sejak konser terakhir mereka di las vegas, tidak ada yang berubah diantara hubungan Shina, Sean dan member lainnya. Awalnya semua baik-baik saja, hubungan Sean dan Shina masih hangat, mereka masih saring memperhatikan disela kesibukan dan jadwal individu mereka. Tidak ada satu haripun mereka lewatkan tanpa berkomunikasi dan saling memperhatikan satu sama lain. Layaknya pasangan kekasih pada umumnya, mereka juga sering mencuruhkan perasaan mereka ditempat tidur, menciptakan momen indah penuh dengan pergulatan panas. Namun, semuanya berubah saat Sean beralih menjadi seorang aktor. Ya, saat itu Sean beradu acting dengan artis cantik yang juga seorang idol seperti mereka.

Semenjak membintangi drama bersama Selly lima bulan lalu, Sean lebih banyak menghabiskan waktunya dilokasi shooting. Shina merasa Sean berubah semenjak menjadi seorang aktor, Sean sering-kali mengabaikan pesan dan telpon darinya dengan sengaja. Awalnya Shina tidak ingin berpikiran negatif atas perubahan sikap Sean terhadapnya, akan tetapi semakin lama tingkah Sean semakin berubah jauh. Shina bahkan sering menangkap basah Sean menghubungi Sally dan setiap kali Shina protes akan kedekatan Sean dengan lawan mainnya, Sean akan marah dan menganggapnya berlebihan. Sean selalu mengunakan pertemanan mereka sebagai alasan untuk membenarkan semua sikap dan kedekatannya dengan Sally yang menurut Shina sudah melewati batasan. Hubungan mereka tidak lagi sama, mereka selalu bertengkar untuk hal sepele. Para member tidak ada yang mengetahui keretakan hubungan Shina dan Sean.

Malam ini mereka menghadiri acara penghargaan musik yang diselenggarakan oleh Mnet. Acara penghargaan ini termasuk acara bergengsi yang ditunggu oleh para fans idol karena dihadiri oleh sederet bintang-bintang idol K-Pop kenamaan Korea Selatan, salah-satunya Ethereal. Selama acara berlangsung Sean dan Sally selalu curi pandang dan semua bahasa tubuh mereka tidak lepas dari perhatian Shina. Seandainya saja Shina tahu akan begini jadinya, dia tidak akan mendukung Sean untuk menjadi seorang aktor. Semua group baik dari agensi kecil maupun besar dan fans dari berbagai fandom nampak menikmati acara penghargaan ini. Mereka bahkan ikut bersorak, menari menikmati penampilan idol diatas panggung.

Dari semua orang yang berada ditempat itu, Shina nampak tidak menikmati sama sekali. Dia bahkan menolak saat Noa ataupun Suno mengajaknya menari bersama. Netra Shina nampak sibuk memperhatikan keadaan sekitarnya, mencari keberadaan Sean yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Shina juga tidak melihat Sally ditempat duduknya, mungkinkah mereka berdua bertemu secara diam-diam? Begitu menemukan sosok Sean diantara lautan manusia, Shina buru-buru mengikutinya dan tentu saja tanpa sepengetahuan Sean. Disaat yang bersamaan Owen yang melihat kepergian Shina yang nampak terburu-buru langsung beranjak dari tempat duduknya untuk segera menyusul Shina.

'Ini bukan jalan menuju ruangan kami.' Menolog Shina yang heran mengikuti kepergian Sean.

Shina terkejut melihat Sean melangkah masuk kedalam ruangan Rainbow, Shina memberanikan diri untuk mendekati ruangan itu. Shina langsung menutup mulutnya ketika dia melihat Sean bertukar saliva dengan Sally, lawan mainnya di drama yang dia bintangi. Shina menggeleng kuat, dia tidak ingin mempercayai pengelihatannya. Sean tidak mungkin menghianatinya, mereka sudah menjalin hubungan selama lima tahun dan tidak mungkin Sean menodai hubungan mereka semudah ini.

Sean yang tenggelam dalam cumbuan Sally sama sekali tidak menyadari keberadaan Shina disan. Sean tidak tahu kalau Shina melihat semua aksi panasnya, ia tidak tahu kalau tindakannya melukai wanita yang selama ini ada disisinya. Sean terbuai dengan rayuan dan keindahan wanita lain, sampai membuatnya tega menghianati kepercayaan Shina, menodai hubungan mereka. Kehadiran wanita baru memberikan warna dan getaran berbeda, akan tetapi Sean lupa bahwa warna baru mengisi kekosangan hatinya tidak akan memberikan keindahan yang sama.

Sean melupakan fakta bahwa dua orang yang saling mencintai adalah dua orang yang sadar bahwa cinta tidak selamanya berjalan mulus, adakalanya mereka merasakan bosan dalam hubungan mereka, adakalanya mereka menemukan krikil dalam perjalanan cinta mereka. Namun, itu bukan alasan untuk membuat Sean berpaling dan merusak segalanya. Bolehkah Shina berharap bahwa ini adalah krikil yang harus dia lalui?

Owen mengepalkan tangannya melihat tubuh Shina yang bergetar karena menangis. Owen melepaskan jas yang dia kenakan, lalu menutupi kepala Shina dengan jas tersebut, kemudian ia menarik Shina menjauh dari ruangan rainbow. Owen membawa Shina masuk ke ruang tunggu mereka, beruntung diruangan tidak ada staf yang bertugas. Owen membiarkan Shina menangis histris meluapkan kekecewaannya, rasa sakitnya.

"Mau sampai kapan kau menangis? Berhentilah menangi! Telingaku sakit mendengar suara tangisanmu!" sarkas Owen dengan nada tinggi. Owen berdecak kesal, dia tidak bermaksud untuk membentak Shina. "Sebanyak apapun kau menangis, tidak akan ada yang berubah!"

"Owen katakan padaku kalau ini tidak nyata. Sean? Se-an tidak mungkin menghianatiku, kan? Sean sangat mencintaiku, dia tidak mungkin berselingkuh dariku," lirih Shina sedikit bergetar. Shina masih berharap bahwa apa yang dia lihat hanyalah kesalahpahaman. "Hah aku lupa, mereka membintangi acara bersama. Mung-kin saja mereka sedang latihan."

"Sadarlah Shina, pria yang kau cintai sudah menghianatimu!" Owen mencengkeram kuat bahu Shina, kemudian dia menguncang tubuh Shina. Wajah Shina kehilangan rona bahagia, tatapannya nampak kosong. Demi tuhan melihat Shina terluka seperti ini jauh lebih menyakitkan bagi Owen. "Drama mereka sudah lama selesai! Kau melihat mereka bercumbu dengan matamu sendiri. Aku mohon, jangan jadi wanita bodoh. Kau terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek sepertinya."

Shina menjatuhkan tubuhnya dilantai, otaknya masih enggan menerima kenyataan ini, hatinya masih mempercayai kesetiaan Sean. Shina menggeleng kuat, sebelum akhirnya dia tertawa di sela tangisannya. "Owen, aku mohon jangan beritahu soal ini pada siapapun. Tidak pada member lainnya juga Sean."

Owen tersentak mendengar ucapan Shina, "Apa? Shina, kau masih belum sadar juga? Sean sudah menghianatimu! Dia sudah menodai kepercayaanmu selama ini."

"Aku tahu! Untuk itu aku minta tolong padamu untuk merahasiakan ini dari semua orang. Aku...ingin Sean sendiri yang memberitahuku kalau dia sudah tidak men-cin-taiku lagi."

"Setelah kau mendengar kejujurannya, lalu apa? Kau ingin mengemis untuk tetap bersamanya? Oh shitt! Jangan membuatku tertawa, Shina. Kau tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari situasinya."

"Aku mohon jangan katakan itu, Owen! Aku tidak ingin mendengarnya. Ak-u, aku belum siap menerima fakta bahwa tempatku dihati Sean sudah diisi oleh wanita lain," lirih Shina menatap sendu pada Owen. Owen mengusap kasar wajahnya, ia benci melihat Shina seperti ini. Demi semesta dan seisinya, Owen lebih suka melihat Shina berteriak, mengganggunya sepanjang hari dari pada melihat Shina terluka seperti ini, terlebih lagi oleh orang yang mereka kenal dekat.

"Terserah kau saja! Jika aku sampai melihatmu menangisi bajingan itu lagi, aku tidak akan tinggal diam. Ingat itu baik-baik!" kata Owen tegas. "Perbaiki makeupmu. Kita harus kembali sebelum yang lain curiga. Kau tidak ingin mereka melihatmu kacau seperti ini, kan?"

Buru-buru Shina mengusap jejak air mata dan ingusnya. "Kau? Apa kau tidak bisa sedikit lebih lembut padaku? Aku baru saja terluka, harusnya kau menghiburku bukan malah berteriak dan mengataiku bodoh."

*****

Meksi sudah mengetahui hubungan Sean dengan Sally, Shina tetap bersikap seperti biasanya. Dia tetap memperhatikan Sean dan bersikap manja pada Sean. Berapa hari ini Shina menginap didorm untuk menenangkan hati dan pikirannya. Tapi malam tadi Sean tiba-tiba menginap di dorm dengan alasan kalau dia merindukan Shina. Shina membantu Owen menyiapkan sarapan untuk para member, suara tawa mereka terdengar hingga ke kamar Sean membuat tidur Sean terganggu.

Sean menarik tungkainya keluar dari kamar, lalu dia berjalan menuju dapur. Muncul perempatan di dahi Sean ketika ia melihat kedekatan Shina dan Owen. Kedua manusia berbeda jenis kelamin ini tidak pernah setenang ini jika berdekatan, mereka berdua selalu bertengkar. Ada desiran aneh dihati Sean saat manik gelapnya melihat Owen mengusap wajah Shina. Berapa bulan terakhir ini Sean merasa bosan atas hubungannya dengan Shina, mereka hidup bersama selama lebih dari sepuluh tahun, lima tahun mereka habiskan sebagai sepasang kekasih. Menjalani hubungan secara rahasia tanpa diketahui orang lain, bukankah wajar jika Sean merasa jenuh dengan percintaannya? Kedekatannya dengan Sally memberikan warna baru dalam hidup Sean, jika Sally mampu membuatnya berpaling dari Shina lantas untuk apa dia kesal melihat kedekatan Shina bersama Owen.

"Ini masih terlalu pagi dan kalian sudah membuat keributan," mendengar suara Sean buru-buru Shina menjauh dari Owen. Owen menghela napas berat melihat Shina kembali menjaga jarak darinya. "Seingatku, aku pernah memberitahumu kalau aku tidak suka melihat kau mendekati kekasihku, Kim."

"Sean, kau jangan salah paham. Aku hanya membantu Owen menyiapkan sarapan untuk kita semua. Kita sudah mengenal lama, kenapa kau harus cemburu pada Owen?" tanya Shina

"Hei, untuk apa kau memberikan penjelasan padanya?" protes Owen yang tidak terima.

"Dia kekasihku, sudah seharusnya dia menjelaskan situasinya!" Sean menatap sinis kearah Owen. Owen menyeringgai mendengar ucapan Sean.

"Kau bilang apa tadi? Kekasih? Lalu kenapa kau tidak menjelaskan apapun pada Shina soal kedekatanmu dengan Choi Sally?" Sean tersentak mendengar ucapan Owen. Shina menggelengkan kepalanya meminta Owen untuk tidak membahas masalah itu. Shina tidak ingin hubungan Owen dan Sean semakin renggang dan lebih dari itu Shina belum siap mendengar perasaan Sean sebenarnya. "Kenapa? Kau terkejut?"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan ini? Kenapa kau harus menyeret Sally dalam hal ini?" Sean nampak tidak suka Owen menyeret Sally dalam pembicaraan mereka. Sean nampak gugup, atensinya beralih pada Shina yang menatap hangat kearahnya. Melihat mata bambi itu membuat Sean merasa bersalah atas tindakannya.

"Hei ada apa dengan ekspresimu? Aku hanya bertanya, kau tidak perlu setegang ini, Sean." Owen memberikan sadwich yang dia tata rapi diatas piring pada Shina.

"Tolong buatkan susu hangat untuk Leon. Aku akan membangunkan yang lain." setelah mengatakan itu Owen menarik tungkainya menjauh.

"Sayang, kenapa kau masih berdiri disana? Duduklah, aku sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu," Shina tersenyum manis kearah Sean. Dada Sean terasa sesak melihat Shina yang begitu memperhatikannya.

'Mau sampai kapan kau menyembuyikan perasaanmu dariku, Sean? Jujur saja aku belum siap melepaskanmu, tapi jika kau memintaku untuk pergi maka akan aku lakukan demimu.' menolong Shina sambil menyiapkan sarapan Sean.