Dengan rasa ingin tahu yang tak terbendung, Tan Xiuying bergegas menuju cahaya yang memancar terang itu. Melompat dari satu batu ke batu lain dengan ilmu meringankan tubuhnya, dia berusaha mendekatinya. Sumber cahaya itu nyaris tersembunyi di balik bayang-bayang tirai air terjun kecil. Dia harus menembus tirai air itu supaya dapat melihat lebih dekat.
Mata Tan Xiuying terus tertuju ke arah benda bercahaya ini dan yang dia lihat adalah sebuah benda semacam amulet, yang terpendam di sebuah celah kecil di sela-sela bebatuan. Benda bercahaya itu terjepit di celah bebatuan yang retak, memancarkan cahaya merah, kuning, perak, biru, dan hijau yang tembus pandang. Benda itu berbentuk sempurna, membuat Tan Xiuying bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa menciptakan bentuk karya indah yang begitu sempurna di zaman kuno ini.