Siang hari sepulang sekolah, Randy pulang cepat karena ujian hanya berjalan sekitar 4 jam. Di siang bolong itu Randy tidak tahu apa yang mau dia lakukan.
"Mau belajar tapi besoknya libur, hah.... dasar sekolah aneh. Kenapa ujiannya dimulai hari jumat? Gak sekalian senin aja supaya gak kebawa pikiran. Kalo ginikan aku kebawa pikiran." Randy mengeluh di dalam kamarnya karena bosan.
Ujian dilaksanakan di hari yang tidak enak di pandang. Hari jumat adalah hari terakhir sekolah dalam minggu ini karena Sekolah Gakroh menganut sistem libur hari sabtu dan minggu.
"Yo bocah, daripada bengong lihatin meja yang kosong mending ngobrol sama gue." Sebuah suara terdengar dari dalam diri Randy.
"Siapa itu?!" Randy menoleh-noleh di dalam kamarnya.
"Woy, gue di dalam pikiranlu!" Suara itu terdengar marah.
"Kau, apakah iblis tadi? Tapi kenapa bahasamu gaul sekali?"
"Gue juga nggak tahu, setelah gue masuk tubuhlu cara bilang gue jadi kayak gini." Suara iblis itu sedih dalam kebingungan.
"Hwa ha ha ha! Iblis gaul, anjay!"
"Woy, itu karena lo nyerap gue anjrit!"
"Tapi apa yang sebenarnya terjadi?" Randy yang tadi tertawa berubah menjadi serius.
"Oh soal yang mana? Gue yang ada di dalam dirilu atau Time Fracture?" Iblis itu mengangkat bahunya.
"Time Fracture? Sepertinya aku bakal tanya pada diri kita saja dulu." Randy memilih jawabannya.
"Menurut gue yang terjadi saat ini adalah gue terperangkap dalam dirilo dan gue gak bisa ngambil pikiranlo. Tapi sebaliknya, lo bisa ngendaliin gue dan kekuatan gue." Iblis itu menjelaskan.
Saat ini Randy dan Raja iblis itu duduk menyilang dan saling berhadapan di tempat yang gelap. Cahaya yang menemani hanyalah sebuah lilin abadi yang menyala di antara mereka.
"Mengendalikanmu?" Randy memegang dagunya.
Senyum jahil tertulis dimukanya. Randy berdiri dan menunjuk sesuatu. "He he..., Raja Iblis panah ke sana!" Ucapnya bercanda.
"Siap bos!"
Iblis itu berdiri dan menembakaan panahnya ke arah yang ditunjuk Randy.
BLASH!
Sebuah tembakan yang kuat membuat rambut sampai baju Randy tertiup hanya karena bekas lesatannya.
"Ohhhh" Randy menatap Iblis itu dengan mematung.
"Heh itu mah gampang!" Iblis itu bertolak pinggang dengan bangga.
Tapi tak lama kemudian iblis itu tersadar. "Tunggu, jangan seenaknya nyuruh gue, anjir!" Iblis itu mengepal ke arah Randy.
"Maaf, cuman nyoba, ehe." Randy menjulurkan lidahnya.
Mereka berdua kembali duduk menyilang di kegelapan itu. Banyak hal yang Randy masih belum tahu.
"Jika ada pertanyaan, tanyakanlah!" Iblis itu mengatakannya dengan tegas sambil menyilangkan ke 4 tangannya.
"Lalu soal Time Fracture?" Randy bertanya dengan gugup sambil menggarut pipinya.
"Time Fracture adalah waktu dimana semua yang ada dikehidupan ini terhenti selain Justiciar dan Valkyrie."
"Justiciar dan Valkyrie?" Tanya Randy bingung.
"Mereka adalah dua kubu gadis yang bertarung di saat terjadinya Time Fracture untuk memperebutkan kunci dari monster yang keluar saat Time Fracture. Mereka mendapatkan kekuatan sihir itu karena mereka memiliki keinginan yang tinggi. Biasanya kekuatan itu bangkit saat mereka terdesak oleh masalah mereka. Kekuatan mereka akan mengikuti kebutuhan mereka saat terhimpit."
"Terhimpit? Para Gadis?"
"Ya, hanya perempuan saja yang memiliki kekuatan itu. Kekuatan mereka juga bisa digunakan di dunia ini tapi menurutku mereka tidak mau ambil resiko untuk memperlihatkan kekuatan mereka selain di Time Fracture."
"Benar juga, akan jadi ketakutan warga bila mereka memperlihatkan kekuatan mereka di depan umum."
"Soal terhimpit, saat para gadis sudah tidak tahan dengan masalah mereka. Sebuah cahaya seperti bintang jatuh turun ke arah mereka dan menjadi sebuah kalung. Kalung itu berfungsi menjadi sumber utama kekuatan mereka. Jika mereka kehilangan kalung itu, mereka tetap bisa menggunakan kekuatannya tapi terbatas oleh waktu."
Iblis itu menjelaskan pada Randy dengan nada yang berbeda dari sebelumnya, tentang apa yang terjadi di dunia ini. Dunia yang tidak bisa dilihat orang biasa, terutama laki-laki.
"Oh sebentar, aku lupa menjelaskan Time Fracture lebih mendalam. Time Fracture akan muncul setiap hari pukul 6 malam. Setiap hari durasinya akan bertambah satu jam, dimulai pada hari sabtu diakhiri hari jumat. Kau mengerti maksudku, kan?"
"Kenapa dimulai hari sabtu? Kenapa tidak senin?"
Iblis itu memegangi keningnya dengan menghela nafas. "Aku ingat para manusia selalu menggunakan hari senin sebagai hari awal. Pada kenyataanya hari senin bukanlah selalu hari awal. Jika kuingat 2000 tahun lalu, selalu ada perayaan di kerajaan iblisku, di mulai dari hari kamis dan berakhir hari rabu."
"Itukan duniamu?!" Randy menatap rendah iblis itu.
"Tetap saja!" Iblis itu berdiri sambil meninggikan suaranya.
"Duduk!" Randy memberi perintah.
Seketika iblis yang mengerikan itu duduk bagaikan anjing penurut. "Baik, tuan!"
Meskipun dengan wajah yang kesal, iblis itu tetap mencoba menjelaskan apa yang ia tahu pada Randy.
"Yang pasti, jangan selalu menggunakan senin sebagai awalan." Iblis itu menunduk sambil memegangi kepalanya.
"Ah, maksudmu kayak ujian hari ini?!" Randy teringat sesuatu.
"Ujian? Apa itu?!" Iblis itu bertanya dengan kebingungan.
Iblis jelas tidak tahu apa itu ujian. Belum lagi, dia hidup sudah lebih dari 2000 tahun. Bagaimana dia bisa tahu hal seperti itu.
Pembicaraan mereka berjalan cukup lama. Randy menaruh kedua tangannya kebelakang.
"Ahhh... Mendengar kata-katamu, jelas sekali kalau aku ini gila." Randy menutup matanya karena mengantuk.
Sesaat dia menutup mata dia teringat sesuatu.
'Aku dulu mau menjadi ketua dalam klub lari, tapi saat itu syaratnya siapa yang menang dia yang menjadi ketua. Aku bertanding melawan Ira dan hasilnya aku kalah. Sungguh, sebenarnya dia itu manusia? Awalnya kukira dia kalah telak, tapi pas mau finish dia tiba-tiba menyalibku,' kata-kata Ilham teringat dipikirannya.
Seketika Randy menegapkan dudukmya dan menatap iblis itu dengan serius.
"Tidak, aku tidak gila. Tuan, eh pak, atau... eh... namamu siapa?" Randy kebingungan cara memanggil iblis itu.
"Gue Raja Iblis, tidak punya nama!" Iblis itu menggaruk kepalanya.
"Kalau begitu, Dalor. Itu nama yang kuberikan padamu!" Randy menunjuk iblis itu dengan ekspresi bangga.
"Baiklah."
Iblis itu tidak bisa mengelak dan hanya menuruti Randy.
"Dalor, kita akan melihat-lihat Time Fracture sekali lagi!"
"Baiklah, tapi hati-hati. Jika elu menemukan Valkyrie atau Justiciar gunakan kekuatan mimikri agar gak ditemukan. Dengan kemampuan itu elu bakal berubah menjadi dikelilingi tumbuhan berduri kayak orang-orang yang beku di sekitarlu." Iblis itu menyampaikan saran.
"Oh iya, apa tujuan para Valkyrie dan Justiciar? Mereka bertarung tidak mungkin tanpa tujuan, kan? Kunci-kunci itu mau diapakan?" Tanya Randy yang masih bingung.
"Justiciar mengumpulkan kunci untuk menghentikan para Valkyrie. Kunci yang didapat akan disimpan di dalam tubuh mereka. Sedangkan Valkyrie mengumpulkan kunci untuk mendapatkan keinginan mereka yang masih kurang sempurna. Jika kau bertanya kenapa Vakyrie itu, mereka merasa kalau keinginan mereka belum terpenuhi dan ingin membuka berkas dunia untuk mendapatkan keinginan mereka." Dalor menjelaskan dengan mengeluh.
"Lalu, kenapa denganmu?" Randy menambahkan tanyanya.
Dalor menghela nafas dan pasrah.
"Sebenarnya yang mereka lakukan itu adalah sama. Yaitu merusak keseimbangan dunia dan memperkuat kekuatan gue yang sekarang ada pada elu, semakin sedikit kunci yang berada di dunia ini. Maka keseimbangan dunia akan rusak dan berdampak pada kehancuran dunia. Para Justiciar tidak sadar kalau hal yang mereka lakukan tidaklah membantu sama sekali."
"Jadi para Justiciar berpikir mereka memainkan peran pahlawan tapi kenyataanya sama saja? Sungguh ironi." Randy memegangi bahunya dengan merinding.
"Tenanglah, cara termudah untuk menghentikan ini adalah dengan menghabisi mereka semua! Ha ha ha ha ha!" Dalor berbicara dengan nada yang mengerikan.
Sayangnya Randy tidak takut malah menatapnya dengan tatapan konyol.
"Kau bohongkan?"
"Eh?! A-aku bersung-
"Dalor, katakan yang sebenarnya!" Randy memekik.
"Baiklah, kau harus setidaknya mengambil kembali kunci-kunci yang mereka ambil dan kau sebarkan kembali ke seluruh tempat!" Dalor seketika mengatakan yang sebenarnya dengan nada pengecut.
"Akan sulit untuk mengambilnya dari mereka jika harus langsung berkontak langsung dengan mereka." Randy menghela nafas.
"Tenanglah, elu bisa pakai kekuatan gue untuk menyerang mereka. Jika elu memasukkan energi sihirmu pada kalung mereka. Mereka menjadi seperti gue yang akan menurut apapun yang elu katakan. Tapi tetap hati-hati, sama halnya seperti gue. Mereka juga bisa bertindak sesuka mereka jika elu gak merintah mereka." Dalor menjelaskan rinci.
"Baiklah, informasi sudah cukup. Aku hanya cukup mengambil kunci mereka, kan?!" Randy menepuk-nepuk pipinya.
"Ya, tuan!"
Randy kembali ke penglihatan kamarnya dan bersiap untuk menghadapi Time Fracture yang akan datang.