Rival mencoba melihat-lihat buku tua yang tersusun di rak kayu, satu persatu buku Rival mencoba membuka, kertasnya saling mereka satu sama lain, bahkan kertas dari buku tersebut sudah mulai mencoba, bahkan mengundang, mereka sudah memiliki nilai sejarah.
"Maaf kalau buku-bukunya sudah usang." ucap seorang Wanita paruh baya, keluar dari dapur membawa sebuah nampan berisi teko teh dan gelas-gelasnya ia letakkan di atas meja.
Dengan rasa penasaran Rival mencoba melihat apa yang dibawa wanita tersebut.
"Ini adalah teh, kau pasti suka. Desa kami dulu begitu subur."
"Lalu apa yang terjadi, kenapa semua seperti ini?" tanya Rival dengan nada pelan.
Wanita paruh baya itu tersenyum. "Ya, semenjak anak raja memimpin semua hilang begitu saja."