Pelayan sekolah pun mengantar mereka ke masing-masing asrama dengan murid yang kamarnya belum terlalu banyak murid. Green dan Lyne terpaksa harus tidur bersama para senior.
"Silakan." Pelayan tersebut membukakan pintu untuk mereka.
Saat pintu terbuka aura pandangan para senior pada mereka pun terpancar, berbagai macam-macam perasaan. Ada yang bersahabat menyambut mereka dengan hangat, ada yang tidak peduli, bahkan ada yang kurang senang
Pandangan yang terakhir yang membuat Green tidak nyaman.
"Hai, kalian murid sekolah sihir di desa Asmaria ya?" tanya salah satu murid.
Green mengangguk.
"Wah… Rambutmu bagus." Puji salah satu murid mengomentari rambut Lyne.
"Hah!? Benarkah, terima kasih." Lyne sangat malu.
Mereka berbincang-bincang dengan para murid senior hingga jam tidur pun tiba.
"Jadi bel itu di sini juga ada ya?" tanya Lyne.
"Ya tentu saja, aku juga yakin semua sekolah memakainya juga." jawab murid senior tersebut.