"Nona Adell?" panggil Green.
Semua orang menoleh, melihat Green dan yang lain dengan tatapan kurang senang. Adell pun mendekati mereka.
"Kau tau warna merah itu membuat aku dan pekerja lain ketakutan gara-gara jiwa itu." ucap Adell kesal.
Green pun mencoba masuk, tidak ada siapapun di dalam.
"Apa itu kau?" tanya seseorang.
Green menoleh melihat jiwa Rival berdiri memberikan senyuman.
"Hai Green, apa kabar." sapa Rival.
Green terdiam untuk beberapa detik, untuk pertama kali jiwa yang memanggil namanya.
"Boleh aku tau jiwa apa kau ini?" tanya Green.
"Bertanggung jawab, bisa diandalkan dan berani."
Green memeluk jiwa Rival, perlahan ia menjadi batu kristal merah di dalam pelukan tangan Green. Rival pun mendekatinya, mencoba menerima jiwanya tersebut.
Hah...
Green bisa merasakan hembusan napas dari kekasihnya.
"Apa itu sakit?" tanya Green khwatir.
Rival tersenyum, lalu menggeleng. "Aku baik-baik saja." Membelai kepala Green dengan lembut.