Green mencoba mengirimkan pesan pada Qirdas, ibunya untuk meminta pertolongan pada penduduk desa Anruin saat perjalanan mereka menuju desa kelahiran Rival, desa Vadronia.
"Green ayo!" panggil Lyne.
"Ya!" Green pun menyusul.
"Ada apa?" tanya Rival.
Green menggeleng. "Tidak apa-apa, aku hanya tidak sabar mencari serpihan jiwa mu yang lain."
"Aku heran, kenapa kalian begitu tertarik dengan jiwa ku itu?" tanya Rival.
"Tentu saja, dengan itu kami dan kau akan menjadi tim yang kuat." ucap Habil.
"Benarkah itu?" tanya Rival melihat Green.
Green mengangguk semangat. "Ya, yang dikatakan kak Habil benar."
Rival tersenyum, itu adalah senyuman jiwa ceria nya, bukan senyuman mengerti dati apa yang ia dengar. Tapi itu memang benar, Rival adalah inti kekuatan yang terkuat, hidupnya mempengaruhi kekuatan mereka yang akrab dengannya. Semakin kuat kedekatan mereka pada Rival, semakin kuat juga kekuatan mereka.
Itu sebabnya Desa lain mengatakan 'Betapa beruntungnya nyonya Qirdas.'