Habil mencoba membuatkan cemilan untuk Qabil dan Rival.
"Sepertinya bulan ini akan berakhir sangat manis." ucap Qabil tertawa senang.
"Diamlah, aku berusaha mengendalikan tapi emosiku terus memucak." Rival memakan cemilan tersebut.
"Haaa.... Ruangan ini penuh cinta." Ledek Qabil.
Habil hanya merespon dengan senyuman.
"Besok kita sudah mulai bertugas, kan?" tanya Rival. Membuat kedua saudara Bil terdiam.
"Kau ini merusak suasana saja." ucap Qabil.
Rival berdiri, berjalan menuju kamar.
"Astaga, tidak seharusnya kakak berbicara seperti itu." ucap Habil.
"Aku tau, tapi apa aku tidak boleh mengungkapkan rasa senang ku."
"Ya tentu saja."
~*~
Rival masih membayangkan, jika dirinya menjadi seorang kekasih. Tungguin! Mereka berpacaran? Hanya Rival saja yang beranggapan cinta itu menakutkan. Ya, mau bagaimana lagi, dia adalah inti semua kekuatan Magic School, jika satu luka saja membuat dirinya goyah, itu akan merusak satu kekuatan.