Bella memberikan air minum kemasan pada Habil yang sedari tadi sibuk membereskan pecahan kaca toko, mereka terpaksa harus libur dan tanpa dibayar untuk bulan ini.
"Kak Habil, maafkan aku. Gara-gara aku, kakak tidak dapat menikmati gaji pertama kakak." ucap Bella merasa bersalah.
Habil tersenyum. "Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa bekerja tanpa digaji, selama hidupku enak."
[ "Apa di Magic School seperti itu?" ]
Habil menoleh pada Bella, ia pun tersenyum. "Ya, kami menyebutnya mengabdi." jelas Habil.
"Aku jadi ingin ke sana." Bella berjongkok.
Habil hanya bisa tersenyum, ia begitu nyaman dengan menceritakan tentang dirinya yang sesungguhnya, padahal ia memiliki trauma manusia yang menolak mereka, bahkan itu keluarganya sendiri. Berkat Bella ia merasa tidak perlu lari lagi dari kenyataan.
Mereka melihat kedatangan pemilik toko. "Untuk sementara kalian libur sampai toko benar, kalian boleh cari kerja yang lain."
"Bukannya kami harus membantu membangun kembali?" tanya Bella.
