Aleena masih terdiam mendapatkan pertanyaan dari bapak penjual martabak itu. Ya, memang salahnya dan juga Evano. Ini adalah jalan umum, siapa saja bisa melihat dengan jelas tanpa ada penghalang. Sayangnya Aleena dan Evano tidak memikirkan orang-orang disekitar mereka. Contohnya saja bapak penjual martabak manis yang merekam jelas di matanya tentang bagaimana Aleena naik ke atas mobil dan juga turun dari mobil.
Seketika, Aleena mengutuki apa yang dia lakukan malam ini. Ya, malam penuh kesialan menurut Aleena. Tapi, tidak mengapa karena Aleena tengah berjuang untuk membuat bapak penjual martabak itu tidak memikirkan hal aneh, walaupun kata negatif sudah keluar dari mulutnya.
"Oh begitu, saya hampir berpikir macam-macam loh, Mba Aleena. Apalagi anda memberikan kembalian lebih, saya jadi khawatir." Begitu ucapan bapak penjual martabak yang mengatakannya seolah tidak ada beban sama sekali.