Aleena dan Evano masih duduk berdua di sebuah kursi putih di taman. Memang, tidak terlalu banyak orang yang berada disana, tapi juga tidak terlalu sepi. Membuat Aleena dan Evano semakin nyaman untuk ngobrol santai bersama.
Apalagi ditambah dengan kopi hitam milik Evano dan teh hangat milik Aleena. Keduanya seolah hanyut dalam permainan malam yang sangat dingin ini. Ya, mereka seperti sepasang kekasih, tidak beda dengan sepasang kekasih yang lain.
Anehnya Evano sama sekali tidak mempermasalahkan soal dirinya yang duduk disebuah bangku di taman. Aleena mengira jika seorang CEO pasti enggan duduk di taman atau pinggir jalan seperti ini.
Selama mereka duduk berdua, ada beberapa orang yang melirik ke arah mereka. Banyak yang menyangka jika mereka juga sepasang kekasih yang tengah berpacaran di taman, tapi ada juga yang heran dengan wajah tegang yang ditunjukkan oleh Aleena, mungkin tengah bertengkar, pikir orang-orang.