Aleena terdiam menatap jalanan yang mulai beranjak ke belakang begitu cepatnya. Ada rasa takut didalam hatinya disaat Evano yang mulai mengencangkan kemudinya seolah tidak ada beban sama sekali. Beruntungnya jalanan begitu kosong sehingga tidak ada halangan bagi Evano untuk mengemudi.
Tapi, tetap saja, walaupun jalanan kosong, semuanya membuat Aleena tidak tenang selama kemudi itu masih terlalu kencang baginya. Aleena mulai meremas ujung bajunya setelah selesai membentuk simbol cinta di kaca mobil tepat di samping.
Seketika, kepala Aleena terasa sangat menyakitkan, suara klakson seolah menggema di dalam otaknya. Kejadian beberapa tahun yang lalu kembali terekam jelas oleh Aleena, hingga membuat Aleena merasa frustasi dan akhirnya berteriak kencang dan mencengkram tangan Evano dengan kencang.
"Hentikan!" teriak Aleena seolah tidak memikirkan siapa Evano.