Aleena sudah menjalankan tugasnya untuk mengantarkan kopi ke ruangan Aslan. Walaupun Aslan yang tengah sibuk, tapi Aslan masih menyempatkan untuk membicarakan perihal perjodohan yang akan dilakukan oleh Mama Kalyna.
Tentu saja, kedua orang itu tidak menganggap serius. Apalagi, Aleena yang terlihat biasa saja hingga membuat Aslan menyadari jika dirinya tidak berarti apa-apa bagi Aleena. Ya, baru kali ini Aslan melihat seorang perempuan yang melakukan hal seperti itu kepadanya.
Kebanyakan perempuan, akan selalu tergila-gila kepada Aslan, entah itu ketampanannya atau kekayaannya. Dan baru kali ini juga, Aslan merasakan tidak ada harga dirinya di hadapan seorang perempuan. Ya, semua hanya Aleena yang bisa melakukannya.
Aleena yang sudah keluar dari ruangan Aslan, memilih untuk kembali ke ruang istirahat, disana sudah ada Novi dan Aina yang tengah memakan cemilan. Mungkin karena kebanyakan bekerja sehingga mereka merasakan lapar.
"Kau dari mana?" tanya Novi.