Saat ini Aslan dan Aleena sudah berada di lobi bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Di depannya sudah ada seorang sopir yang menunggu kedatangannya.
"Tuan Aslan?" tanya seorang yang mengenakan seragam sopir.
"Iya, Pak benar," jawab Aslan santun.
"Saya Made, sopir yang ditugaskan untuk menjemput Tuan Aslan dan Nyonya Aleena." Pria paruh baya dengan senyuman tipis itu mengulurkan tangannya, memperkenalkan siapa dirinya.
"Ah iya, Pak Made. Bisa langsung antar kami ke hotel?"
"Tentu, Tuan." Pak Made memasukkan koper milik Aslan ke dalam bagasi mobil lalu membukakan pintu untuk sepasang pengantin baru tersebut.
Aslan membimbing sang istri masuk ke dalam mobil dengan hati-hati. Mereka duduk dengan tenang di kursi penumpang. Aslan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dengan sebelah tangan yang ia gunakan untuk memeluk Aleena.
"Berapa lama perjalanan kita menuju hotel, Pak?" tanya Aslan.