Hanum memahami dengan semua yang Aleena alami. Wajar jika Aleena yang merupakan wanita kuat, kini meneteskan air matanya karena semua yang dialaminya memang tidak semudah itu. Hidup dalam ketidak tenangan dan penuh dengan beban pikiran.
Hanum menggenggam tangan Aleena dengan sangat kuat seolah tengah menenangkan wanita yang kini masih dalam tangisannya. Dengan perlahan, Hanum menghapus tangisan itu agar Aleena tidak terlihat seperti wanita menyedihkan.
'Aleena, sangat sedih melihat kondisi kamu seperti ini. Jika bisa waktu diulang kembali maka saya akan meminta kamu untuk menolak tawaran pekerjaan seperti ini. Karenanya kamu menjadi sekarang ini, Aleena. Lantas, apa yang harus saya lakukan sekarang? Sungguh, saya kasihan kepadamu,' batin Hanum.