Aleena menatap ke arah Aslan, percakapannya dengan Faldo dan Vina seolah membuat mood Aslan seketika memburuk. Ya, Aleena pun bisa mendengar jika percakapan ketiganya seolah saling menjatuhkan satu sama lain. Tapi, Aleena bisa sedikit menyimpulkan jika dahulu Aslan pernah menyukai Vina, hanya saja cintanya ditolak karena kehadiran Faldo.
"Aleena, ayo kita kesana! Disana Mama dan Papa sudah menunggu kita untuk menaiki panggung," ujar Aslan yang langsung beranjak meninggalkan Faldo serta Vina. Aslan menarik tangan Aleena dengan sangat pelan karena takut jika wanita itu kesakitan.
Aleena mengernyitkan dahinya. Ya, memang dia berpakaian sama dengan keluarganya, tapi bukan berarti Aleena juga sama seperti keluarga Aslan. Semua hanyalah kesalahpahaman semata.
"Tuan, tunggu sebentar," panggil Aleena pelan seolah dia menyadari jika dirinya akan dibawa ke depan panggung.
Aslan langsung menghentikan langkahnya lalu menatap ke arah Aleena dengan lekat.
"Ada apa, Aleena?"