Dingin mulai menghampiri ketiga orang yang saling saling berpandangan penuh dengan keheranan. Wajar saja jika kedua orang bapak-bapak ini memandang Aleena dengan tatapan keheranan. Setahu mereka, Aleena bekerja disebuah perusahaan, jadi mana mungkin pulang bisa selarut ini. Kecuali Aleena ada pekerjaan tambahan yang biasanya dilakukan di malam hari.
Bukan maksud mencampuri urusan orang lain, hanya saja kedua bapak ini memiliki kekuasaan penuh terhadap warga yang tinggal di lingkungannya. Mereka ingin warganya mendapatkan pekerjaan yang baik, hal itu juga demi kenyamanan kampung.
"Bukan maksud ingin mencampuri urusan anda, Mba, tapi selayaknya ketua dilingkungan ini, saya hanya ingin kampung ini bersih, dan tidak ada pekerjaan yang tidak baik. Hal itu juga demi kenyamanan bersama."