Alya berpamitan dan kembali ke mobilnya. Tepat saat ia kembali nenek tua itu bahkan sudah hampir kebur. "Oma mau kemana?" Alya menegur nenek tua itu yang hendak keluar dari mobilnya.
"Aku mau pulang. Itu rumahku yang ada disana." Nenek tua itu tiba-tiba mengingat rumahnya setelah tadi ia bahkan mengaku lupa rumahnya sendiri.
Alya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya merasa tak bisa berkata-kata lagi menghadapi si nenek tua yang begitu membuat hidupnya hari ini menjadi serba tak terduga.
"Kalau begitu biar saya yang mengantar Oma, lagi pula kan sudah dekat juga."
"Tapi kamu siapa?"
"Hah, oma lupa siapa saya? Saya kan yang tadi…"
Alya benar-benar tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia dengar karena nenek tua ini ternyata memang menderita kepikunan yang sangat parah. Ia bahkan kini lupa pada orang yang sedari tadi bersama dengannya.
"Eum … oma ikt saya saja biar saya yang mengantar. Oke?"
"Tapi …"
"Saya bukan orang jahat kok Oma, mana ada orang jahat secantik saya."