Dimitri tampak sedang memperhatian Alvin yang sedang sibuk dengan pekerjaannya mengurusi café, ia menyadari jika semakin hari Alvin memang semakin berubah. Putranya sudah bukan Albin yang dulu yang hanya bisa memerintah saja, namun kini Alvin sendiri bahkan tak segan untuk ikut melayani pengujung yang datang. Rupanya pelajaran hidup yang ia berikan kepada putranya cukup berhasil, kini haruskah ia memberikan hak putranya untuk bisa lebih mandiri dengan bisnisnya sendiri?
"Vin kemarilah!" pinta Dimitri sambil mengayunkan tangannya kearah Alvi yang tampak sibuk di depan meja kasir tampak sedang fokus dengan sebuah layar tablet di depannya menghitung tentang pemasukan hari ini.
Alvin menoleh dan sedikit heran melihat papanya yang kini memintanya untuk mendekat. Namun ia hanya bisa mengangguk dan segera beranjak untuk melangkah ke arah papanya kini yang duduk di kursi singgasana yang memang biasa ia gunakan untuk duduk.