"Apapun itu yang kau lakukan sudah sangat bagus. Dan aku pikir ini adalah penampilan terbaik Ajeng karena aku pikir ia memang lebih pantas seperti ini. Bukankah dia calon model professional?"
"Ah mas Djaka, kenapa bilang seperti itu?" wajah Ajeng memerah seketika saat Djaka menyebutnya sebagai seorang calon model professional. Ajeng kini justru merasa tidak percaya diri karena belum apa-apa kakaknya sudah menggodanya, padahal dirinya bahkan jauh dari kata Proffesional.
"Kenapa kau mesti menjadi malu? Kami semua disini mendukungmu. Dan kami semua juga senang melihat perubahanmu ini," tukas Djaka sambil mengusap lembut rambut Ajeng yang hitam.